English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Doughlas Purba

Penyebab Asap Hitam dan Putih di Atap Vatikan

Written By Unknown on Thursday, 28 March 2013 | 00:35:00



Mengapa asap yang merupakan penanda terpilihnya Paus baru bisa diatur menjadi hitam dan putih dijelaskan oleh salah satu penulis Chemistry of Pyrotechnics.

Asap putih muncul dari Kapel Sistine, Vatikan, penanda terpilihnya Paus baru pada 13 Maret 2013.(Gregorio Borgia, AP/National Geographic News)
asap,vatikan,kapel sistine,katolik"Habemus Papam!" teriak Kardinal Prancis, Jean-Louis Tauran, pada pukul 08.12 malam waktu Vatikan, Rabu (13/3). Seruan yang berarti, "Kita memiliki Paus baru," membuka perkenalan dunia dengan pemimpin Katolik teranyar, Jorge Mario Bergoglio atau yang kini dikenal Paus Fransiskus I.
Pemilihan Paus asal Argentina keturunan Italia ini diumumkan lewat asap putih yang membumbung di atap Kapel Sistine, Vatikan. Asap putih menandakan adanya pemimpin Katolik baru, sebaliknya, asap hitam menandakan konklaf gagal menentukan pilihannya.
Menurut Chris Mocella, salah satu penulis Chemistry of Pyrotechnics, ada beberapa hal yang dilakukan untuk menimbulkan asap hitam dan putih. "Ada beberapa produk pembakaran yang berwarna putih atau abu-abu terang, tergantung dari sifatnya," kata Mocella, Rabu (13/3).
Mocella menyebut, untuk senyawa zinc dan elemen fosfor tertentu akan menyerap kelembaban ketika dibakar. Dengan demikian terciptalah asap putih. Namun, dikatakan Mocella, para kardinal di Vatikan menggunakan metode pembakaran yang lebih sederhana.
"Salah satu cara termudah untuk menciptakan asap putih adalah dengan membakar debu seng logam dengan elemen sulfur, menghasilkan gas zinc sulfida yang merupakan asap putih tebal," kata Mocella.
Sedangkan untuk cara terbaik menghasilkan asap hitam adalah dengan membakar bahan-bahan organik seperti kayu. Menurut Mocella, jika kita membatasi jumlah oksigen yang tersedia dalam komposisi pembakaran piroteknik, akan didapatkan banyak partikel yang tidak terbakar sempurna.
Viva il Papa!
Sorakan masyarakat yang memenuhi Vatikan menyambut Paus Fransiskus I. Dengan mata tertuju ke balkon burgundi, teriakan "Viva il Papa!" (panjang umur bagi Paus) membahana.
Terpilihnya Bergoglio juga merupakan sejarah baru karena ia merupakan paus non-Eropa pertama dalam 1.300 tahun. Lahir pada 17 Desember 1936, ayah dari Bergoglio merupakan imigran Italia dan pekerja rel kereta api.
Bergoglio sebagai anak sulung dari lima bersaudara, memiliki cita-cita awal sebagai ahli kimia. Namun, ia pindah haluan menjadi pastor pada tahun 1958.
"Berdoalah untuk saya, sampai berjumpa lagi. Selamat malam dan beristirahatlah dengan tenang," ucapan pembuka sekaligus penutup Bergoglio sebagai Paus Fransiskus I.
(Zika Zakiya. Sumber: National Geographic News, Discovery News)

0 comments:

Post a Comment