Bulan Maret ini, ada dua komet terang yang melintas dan mampu diobservasi dari Bumi, Pan-STARRS dan Lemmon. Para penggemar astronomi berburu untuk bisa mendapatkan foto komet itu.
Sebagian astronom amatir berhasil mengabadikan Pan-STARRS. Tapi, hanya beberapa yang benar-benar punya hasil mengagumkan.
Chad Blakley salah satunya, berhasil mengabadikan Pan-STARRS bersamaan dengan fenomena aurora pada 20 Maret 2013 lalu.
Blakley mengabadikan momen itu dalam sebuah time-lapse video berdurasi 1:24 menit yang diunggah di situs Youtube pada sehari setelahnya.
Video menyuguhkan pemandangan aurora berwarna hijau yang meliuk-liuk dengan indahnya. Kemunculan komet Pan-STARRS baru terjadi di detik ke-44 sampai dengan detik ke-47, di dekat horison.
Sebagian astronom amatir berhasil mengabadikan Pan-STARRS. Tapi, hanya beberapa yang benar-benar punya hasil mengagumkan.
Chad Blakley salah satunya, berhasil mengabadikan Pan-STARRS bersamaan dengan fenomena aurora pada 20 Maret 2013 lalu.
Blakley mengabadikan momen itu dalam sebuah time-lapse video berdurasi 1:24 menit yang diunggah di situs Youtube pada sehari setelahnya.
Video menyuguhkan pemandangan aurora berwarna hijau yang meliuk-liuk dengan indahnya. Kemunculan komet Pan-STARRS baru terjadi di detik ke-44 sampai dengan detik ke-47, di dekat horison.
Komet pan-STARRS, yang memiliki nama resmi C/2011 L4, pertama kali ditemukan pada tanggal 6 Juni 2011. Komet non periodik ini hanya bisa dilihat 110.000 sekali.
Komet dinamai seuai instrumen penemunya, teleskop Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System (Pan-STARRS) di Haleakala, Hawaii, Amerika Serikat.
Sedangkan Aurora merupakan fenomena alam berupa pancaran sinar berwarna-warni, biasanya hijau atau merah yang umumnya terjadi di daerah lintang tinggi, sekitar kutub utara maupun selatan.
Fenomena aurora disebabkan oleh adanya interaksi antara angin matahari dengan medan magnet bumi yang disebut magnetosfer.
Dalam sebuah artikel di Space.com, perbedaan warna aurora dipengaruhi dua hal, yakni jenis atom yang bertumbukan dengan partikel bermuatan yang dibawa oleh angin matahari dan ketinggian.
Bila partikel bertumbukan dengan oksigen, warna yang muncul adalah kuning dan hijau. Sedangkan bila bertumbukan dengan nitrogen, aurora akan berwarna merah, violet dan terkadang biru.
Ketinggian juga menentukan warna aurora yang muncul. Cahaya hijau biasanya muncul pada ketinggian 241 km, cahaya biru pada ketinggian 96,5 km, sedangkan merah pada ketingggian di atas 241 km.
Sumber : Kompas.com
0 comments:
Post a Comment