Nama Gunung : Gunung Ciremai
Lokasi Administratif : Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka Propinsi Jawa Barat
Letak Geografis : 6053’30” LS dan 108024’00” BT Ketinggian Puncak : 3.078 mdpl
Rute Pendakian : Rute Pendakian melalui 3 jalur, yaitu
1. JALUR LINGGARJATI
Jalur pendakian dari Linggarjati ini sangat jelas, karenanya menjadi pilihan utama para pendaki. Dibandingkan dengan jalur lain, jalur Palutungan misalnya, jalur Linggarjati ini lebih curam dan sulit, dengan kemiringan sampai 70 derajat. Air di jalur ini hanya terdapat di Cibunar.
Dari Desa Linggarjati berjalan lurus, kurang lebih 30 menit, mengikuti jalan desa melewati hutan pinus, kita akan sampai di Cibunar (750 mdpl). Di sini pendaki menjumpai jalan bercabang, ke arah kiri menuju sumber air dan lurus ke arah puncak. Kalau tidak bermalam di Desa Linggarjati, pendaki bisa berkemah di Cibunar ini.
Persediaan air hendaknya dipersiapkan di sini untuk perjalanan pulang pergi, karena setelah ini tidak ada lagi mata air. Dari Cibunar, pendaki mulai mendaki melewati perladangan dan hutan pinus dan pendaki akan melewati Leuweung Datar (1.285 mdpl), Condang Amis (1.350 mdpl) dan Blok Kuburan Kuda (1.580 mdpl), disini pendaki dapat mendirikan tenda. Dari Cibunar sampai ke Blok Kuburan Kuda dibutuhkan waktu kira-kira 3 jam.
Jalur semakin curam dan pendaki akan melewati Pengalap (1.790 mdpl) dan Tanjakan Binbin (1.920 mdpl) di mana pendaki bisa menemui pohon-pohon palem merah. Selanjutnya kita lewati Tanjakan Seruni (2.080 mdpl) dan Bapa Tere (2.200 mdpl), kemudian pendaki sampai di Batu Lingga (2.400 mdpl), di mana terdapat sebuah batu cukup besar di tengah jalur. Menurut cerita rakyat, dasar kawah Gunung Ciremai sama tingginya dengan Batu Lingga ini. Perjalanan dari Kuburan Kuda sampai ke Batu Lingga ini memakan waktu sekitar 3 – 4 jam. Pada beberapa pos, dapat dijumpai nama tempat tersebut, walaupun kadang kurang jelas karena rusak.
Dari Batu Lingga pendaki akan melewati Sangga Buana Bawah (2.545 mdpl) dan Sangga Buana Atas (2.665 mdpl), mulai di jalur ini pendaki bisa memandang ke arah pantai Cirebon. Burung-burung juga akan lebih mudah pendaki jumpai di daerah ini dan selanjutnya pendaki akan sampai di Pengasinan (2.860 mdpl), yang dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Batu Lingga. Di sekitar Pengasinan ini akan dijumpai Edelweis Jawa (Bunga Salju) yang langka itu, namun dari waktu ke waktu semakin berkurang populasinya. Dari Pengasinan menuju puncak Sunan Telaga atau Sunan Cirebon (3.078 mdpl) masih dibutuhkan waktu sekitar 0,5 jam lagi, dengan melewati jalur yang berbatu-batu.
Dari puncak, akan pendaki saksikan pemandangan kawah-kawah Gunung Ciremai yang fantastis. Bila cuaca cerah pendaki juga dapat menikmati panorama yang menarik ke arah kota Cirebon, Majalengka, Bandung, Laut Jawa, Gunung Slamet dan gunung-gunung di Jawa Barat. Pemandangan lebih menarik akan pendaki jumpai pada waktu matahari terbit dari arah Laut Jawa. Suhu di puncak bisa mencapai 8 – 13°C. Dari puncak ke arah kanan pendaki bisa menuju ke kawah belerang yang ditempuh dalam 1,5 jam perjalanan. Dari Puncak kearah kiri 15 – 20 menit perjalanan, pendaki akan jumpai 3 buah cerukan, yang posisinya lebih rendah dari puncak dinding kawah, tempat yang cukup nyaman untuk bermalam dan berlindung dari tiupan angin kencang dari arah kawah.
Perjalanan mendaki puncak Gunung Ciremai rata-rata membutuhkan waktu 8-11 jam dan 5-6 jam untuk turun, dengan demikian pendaki harus mendirikan tenda di perjalanan. Pendakian pada musim kemarau cukup menyenangkan karena cuaca lebih bersahabat, dan kondisi medan tidak terlalu licin, serta pemandangan lebih cerah.
2. JALUR PALUTUNGAN
Jalur Palutungan tidak terlalu curam seperti jalur Linggarjati, tetapi pendaki harus menambah waktu tempuh 2-3 jam. Dari Terminal Kuningan pendaki bisa langsung menuju Desa Palutungan yang jaraknya 9 km dengan Angkutan Pedesaan. Fasilitas telepon Interlokal terakhir tersedia di Kuningan. Di Palutungan hanya ada toko-toko kecil, maka sebaiknya keperluan logistik untuk bekal pendakian dipenuhi di Kuningan. Di Desa Palutungan terdapat areal perkemahan yang bernama Bumi Perkemahan Erpah, perjalanan hanya membutuhkan waktu 10 menit, dan setiap hari libur banyak pengunjung berwisata di tempat ini. Persedian air untuk pendakian sebaiknya disiapkan di desa ini dan untuk menginap.
Dari Palutungan pendakian pendaki teruskan melalui Cigowong (1.450 mdpl), selama 3 jam perjalanan, dimana terdapat sebuah sungai kecil yang lebarnya ± 1 – 1,5 m. Di sini pendaki bisa menambah persediaan air dan mendirikan tenda di tempat ini, walaupun tempatnya kurang memadai dan suhu sudah cukup dingin. Selanjutnya pendaki akan memasuki hutan dan melalui Blok Kuta (1.690 mdpl) dan Blok Pangguyungan Badak (1.790 mdpl).
Perjalanan pendaki teruskan dengan melewati Blok Arban (2.030 mdpl), kemudian Tanjakan Assoy (2.108 mdpl). Di tempat ini pendaki bisa beristirahat sebelum melewati tanjakan yang cukup curam. Dari Cigowong Girang diperlukan waktu 4 – 5 jam menuju tempat ini. Selanjutnya pendaki akan melewati Blok Pesanggrahan (2.450 mdpl) dan Blok Sanghyang Ropoh (2.590 mdpl), kemudian pendaki akan sampai pada pertigaan (2.700 mdpl) yang menuju ke Apui dan ke Kawah Gua Walet. Kira-kira 2 jam waktu tempuh dari Tanjakan Assoy ke pertigaan ini. Dari pertigaan pendaki menuju Kawah Gua Walet (2.925 mdpl) dan ke puncak Sunan Cirebon, yang diperlukan waktu 1,5 jam perjalanan. (http://Khatulistiwa.info/gunung/34-gunung-ciremai.html)
2. JALUR MAJA (VIA APUY , CIPANAS)
Untuk mencapai kampung Apui, Cipanas, dari arah Bandung naik mibibus menuju ke terminal Maja, lalu dilanjutkan dengan naik mobil angkutan bak terbuka menuju Desa Apuy.
. Setiba di kampung Apui pendaki mempersiapkan kebutuhan air karena sepanjang jalur pendakian tidak terdapat mata air. Kampung Apui, Mayoritas penduduknya Sunda dan bermata pencaharian sebagai petani sayur-sayuran. Jalan masuk ke kampung ini banyak terdapat tanjakan - tanjakan dengan kemiringan hampir 70 derajat.
Awal pendakian dimulai melewati perladangan selama 3 – 4 jam, lalu pendaki akan sampai di Pos I Blok Arban. Di sini pendaki akan menemui pertigaan, (pendaki ambil yang ke arah puncak). Perjalanan memakan waktu sekitar 0,5 jam dari Pos 1, lalu diteruskan menuju Tegal Mersawah. Di Tegal Mersawah perjalanan langsung pendaki teruskan menuju ke Pangguyangan Badak. Di pendaki kita bisa beristirahat. Perjalanan pendaki teruskan, 2 jam lagi kita akan sampai di Tegal Jumuju (2.400 m dpl).
Dari Tegal Jamuju perjalanan pendaki teruskan menuju ke Sanghyang Rangkah, selama 2 jam perjalanan. Di Sanghyang Rangkah terdapat lokasi pemujaan yang sering digunakan penduduk di sekitar lereng untuk upacara memohon keselamatan. Dari sini perjalanan pendaki teruskan menuju ke Gua Walet (2.925 mdpl) selama 4 jam perjalanan.
Gua walet merupakan bekas letusan yang berbentuk terowongan. Di sini pendaki juga bisa mendirikan tenda untuk bermalam. Esok harinya pendaki bisa menuju ke Tepi Kawah (3.056 m dpl) dan langsung ke puncak selama 3 jam perjalanan. Tempat wisata yang terdapat di sekitar Gunung Ciremai yaitu:
(1) Curug Situ Hiang (Desa Gunung Tengah)
(2) Curug Muara Jaya (Desa Argamukti)
(3) Curug Sawer (Desa Argalingga)
(4) Gua Walet
(5) Gua Lalai (Dekat Curug Situ Hiang)
(6) Gedung Perjanjian linggarjati
0 comments:
Post a Comment