English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Doughlas Purba

Blogger

The 5 Smartest Non-Primates on the Planet

Written By Unknown on Friday 13 September 2013 | 01:04:00

We humans tend to think we're pretty smart. We've got descriptive language. We've got art and can build museums in which to showcase it. The flip side, of course, is that we've also learned to build bombs. But as we learn more about the rest of the animal world, it's becoming pretty clear that other beasts are pretty darn intelligent. Chimpanzees, bonobos and other primates and great apes get a lot of recognition for their brains, but for this list, we're looking a little farther afield in the ocean, on farms for the smartest non-primates.

Pigs Neat human trick:

As it turns out, being piggy is actually a pretty smart tactic pigs are probably the most intelligent domesticated animal on the planet. Although their raw intelligence is most likely commensurate with a dog or cat, their problem-solving abilities top those of felines and canine pals.

One study showed that domestic pigs can quickly learn how mirrors work and will use their understanding of reflected images to scope out their surroundings for food. The researchers cannot yet say whether the animals realize that the eyes in the mirror are their own, or whether pigs might rank with apes, dolphins and other species that have passed the famed mirror self-recognition test thought to be a marker of self-awareness and advanced intelligence.

In a 1990s experiment, pigs were trained to move a cursor on a video screen with their snouts and used the cursor to distinguish between scribbles they knew and those they were seeing for the first time. They learned the task as quickly as chimpanzees.

Octopuses Neat human trick:

If pigs are the most intelligent of the domesticated species, octopuses take the cake for invertebrates. Experiments in maze and problem-solving have shown that they have both short-term and long-term memory. Octopuses can open jars, squeeze through tiny openings, and hop from cage to cage for a snack. They can also be trained to distinguish between different shapes and patterns. In a kind of play-like activity one of the hallmarks of higher intelligence species octopuses have been observed repeatedly releasing bottles or toys into a circular current in their aquariums and then catching them.

The octopus is the only invertebrate which has been shown to use tools. At least four specimens have been witnessed retrieving discarded coconut shells, manipulating them, and then reassembling them to use as shelter.

Crows Neat human trick:

In many branches of mythology, the crow plays a shrewd trickster, and in the real world, crows are proving to be quite a clever species. Crows have been found to engage in feats such as tool use, the ability to hide and store food from season to season, episodic-like memory, and the ability to use personal experience to predict future conditions.

One species, the New Caledonian Crow, has been witnessed using knife-like tools cut from stiff leaves, and it will drop tough nuts onto streets busy with cars to smash them open. Crows in Queensland, Australia, have even learned how to safely eat a species of toxic cane toad. They flip the frog on its back and stab its throat, where its poisonous skin is the thinnest, in order to munch on the non-toxic innards.

Recent research suggests that crows have the ability to recognize one individual human from another by facial features, and that they can remember human faces for years. So be careful when you cross a crow.

Dolphins Neat human trick:

Dolphins are among the smartest of the animal kingdom, partly because they live such social lives. They're also thought to have a sophisticated "language," though humans have only begun to unravel it. Dolphins use tools in their natural environment and can learn an impressive array of behavioral commands from human trainers. Like many of the most intelligent animals on Earth, female dolphins remain with their young for several years, teaching them all the tricks of the dolphin trade. Recent tests show that dolphins understand numbers of things, and they have displayed self-recognition a feat reserved for animals of the highest smarts.

As of 2005, scientists have observed groups of bottlenose dolphins around the Pacific Ocean using a basic tool. When searching for food on the sea floor, many of these dolphins were seen tearing off pieces of sea sponge and wrapping them around their "bottle nose" to prevent abrasions.

Elephants Neat human trick:

Elephants top our list of the wisest non-primates. They live in close-knit societies with an intricate social hierarchy. Elephants also exhibit altruism toward other animals, and pregnant females have learned how to eat particular leaves to induce labor.

They can also use tools and quickly adapt to new situations elephants have also been known to drop very large rocks onto an electric fence either to ruin the fence or to cut off the electricity. A 2010 experiment revealed that in order to reach food, "elephants can learn to coordinate with a partner in a task requiring two individuals to simultaneously pull two ends of the same rope to obtain a reward", putting them on an equal footing with chimpanzees in terms of their level of cooperative skills.

But what really sets elephants apart is their complex death rituals; other than elephants, humans and Neanderthals are the only animals known to pay respects to the dead. Often, elephants will gently investigate the bones of the newly deceased with their trunks and feet while staying very quiet. Sometimes elephants that are completely unrelated to the deceased will still visit their graves.

In the recent study, the elephants even figured out ways that the researchers hadn't previously considered to obtain food rewards. Outsmarting the humans? Not just for the apes anymore.

source : Livescience.com
01:04:00 | 2 comments | Read More

Jika Tiba-tiba Anda Susah Tidur atau Jadi Pendengkur

Written By Unknown on Sunday 8 September 2013 | 10:36:00

Waspadalah jika Anda tiba-tiba menjadi pendengkur saat tidur,  mengalami kesulitan tidur, atau sering terbangun dengan perasaan lelah. Sebuah studi terbaru menunjukkan mereka menghadapi peningkatan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

Dalam studi tersebut, peneliti di University of Pittsburgh meminta lebih dari 800 orang berusia antara  45 - 74 tahun tentang kualitas tidur mereka. Tiga tahun kemudian, orang-orang yang melaporkan mendengkur keras lebih dari dua kali lebih mungkin memiliki sindrom metabolik - sekelompok faktor risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke yang mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, rendahnya kolesterol baik, trigliserida tinggi, dan lemak perut berlebihan.

Orang-orang yang mengalami kesulitan tidur atau terbangun dengan perasaan tak segar sedikitnya tiga kali per minggu sekitar 80 persen dan 70 persen lebih mungkin dibandingkan mereka yang tidur tenang untuk mengembangkan tiga atau lebih dari faktor risiko. Seseorang harus memiliki tiga dari lima faktor risiko untuk mendapatkan diagnosis sindrom metabolik.

"Masalah tidur adalah  sebuah masalah besar," kata Jordan Josephson MD, spesialis THT di Lenox Hill Hospital, di New York City. "Gangguan tidur  buruk bagi jantung, buruk untuk diabetes, dan kerap memicu serangan jantung dan stroke ... pada gilirannya akan mempersingkat hidup Anda.." Josephson sendiri tidak terlibat dalam penelitian itu.

Secara keseluruhan, 14 persen dari peserta penelitian terbukti mengalami sindrom metabolik. Keturunan Afrika lebih rentan dibandingkan kulit putih, seperti juga orang-orang yang diam dibandingkan dengan mereka yang aktif secara fisik.

Penemuan, yang dimuat dalam jurnal Sleep, hampir sama dengan studi sebelumnya yang telah menunjukkan hubungan antara kesulitan tidur dan masalah kesehatan seperti obesitas dan tekanan darah tinggi. Tapi ini adalah studi pertama yang mengikuti orang dengan masalah tidur dari waktu ke waktu untuk melihat apakah mereka mengembangkan sindrom metabolik atau tidak.

Virend Somers MD, seorang profesor kedokteran di Mayo Clinic, di Rochester, Minnesota, mengatakan bahwa kurang tidur adalah "epidemi" yang "hampir secara paralel" dengan epidemi obesitas dan kenaikan  faktor risiko penyakit jantung dan diabetes.
10:36:00 | 0 comments | Read More

Manfaat Posisi Tidur Miring ke Kanan

Tidur dengan posisi miring ke kanan merupakan posisi tidur yang benar dan tepat. Ukuran paru-paru sebelah kiri lebih kecil daripada paru-paru sebelah kanan. Karena itu, jantung menahan beban yang lebih sedikit dan lever pun berada dalam kondisi stabil dan tidak menggantung. Lambung juga berada dalam kondisi nyaman. Posisi seperti ini membantu mempercepat proses pengosongan lambung.

Tidur dengan posisi miring ke kanan merupakan praktik kedokteran yang paling berhasil. Posisi ini juga memudahkan sekresi yang berupa cairan lendir pada bronkus (cabang paru-paru) sebelah kiri.

Tidur dengan posisi miring ke kanan sehat mempunyai manfaat kesehatan, ada juga nih manfaat lainnya. Yuk kita simak

Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.

Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makan yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lama selama tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.

Menjaga kesehatan paru-paru.

Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik

Menjaga saluran pernafasan.

Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.

Mengurangi beban jantung. 

Posisi tidur kesebelah kanan yang rata memungkinkan cairan tubuh ( darah )terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan ( bawah ). Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.

Merangsang buang air besar

Dengan tidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid (sebelum anus) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.


10:22:00 | 0 comments | Read More

Beda Budaya, Beda Juga Kebiasaan Tidurnya

Hasil survei menunjukkan, orang Amerika dan Jepang tidur 30-40 menit lebih singkat di hari kerja dibandingkan dengan orang di negara lain.

Kebiasaan tidur mungkin dipengaruhi oleh budaya tempat kita tinggal. Sebuah survei internasional baru mengungkap, kebiasaan tidur orang-orang sangat beragam di seluruh dunia, tergantung tempat tinggal mereka.

Sebagai contoh, orang yang tinggal di Amerika Serikat dan Jepang cenderung memiliki waktu tidur yang lebih sedikit dibandingkan mereka yang tinggal di Kanada, Jerman, Meksiko, dan Inggris.

Hasil survei menunjukkan, orang Amerika dan Jepang tidur 30-40 menit lebih singkat di hari kerja dibandingkan dengan orang di negara-negara lain. Rata-rata mereka tidur enam jam 31 menit dan enam jam 22 menit.

Survei yang dilakukan oleh National Sleep Foundation tersebut mengungkap, orang Amerika merupakan bangsa yang paling kurang tidur dibandingkan dengan Jepang, Inggris, Meksiko, Jerman, dan Kanada. Sekitar 21 persen orang Amerika mengaku hanya tidur kurang dari enam jam selama hari kerja.

Survei juga menemukan, dua pertiga orang Jepang (66 persen) tidur kurang dari tujuh jam pada hari kerja. Sementara AS 53 persen, Inggris 39 persen, Jerman 36 persen, Kanada (30 persen), dan Meksiko 29 persen.

Untuk mencukupi kebutuhan tidur mereka yang kurang, 51 persen orang Amerika dan Jepang mengaku tidur siang satu hari dalam dua minggu terakhir. Orang dari negara lain yang disurvei mengatakan, mereka mengganti tidur mereka di akhir pekan dengan rata-rata 45 menit waktu tidur ekstra.

Survei tersebut mengungkap perbedaan budaya keenam negara menentukan ritual sebelum tidur ikut mempengaruhi kemampuan tidur mereka. Misalnya, 62 persen orang Meksiko dan hampir 47 persen orang Amerika melakukan meditasi dan berdoa di jam-jam menjelang tidur. Di Inggris, 43 persen mengaku minum minuman rileksasi, seperti teh, sebelum tidur. Tiga puluh persen juga mengaku tidur dalam keadaan tanpa busana.

Menonton televisi sebelum tidur merupakan aktivitas sebelum tidur yang paling umum dilakukan. Antara 66 persen dan 80 persen orang di seluruh negara yang disurvei mengatakan, mereka menonton TV sebelum tidur.

Naomi Goel, peneliti sekaligus profesor psikiatri di University of Pennsylvania mengatakan, sebagai survei internasional pertama yang membahas soal kebiasaan tidur, hasil ini memiliki kontribusi penting pada dunia ilmu pengetahuan.

"Meski kita tahu, semua orang butuh tidur, namun perbedaan budaya dari beberapa negara tentang kebiasaan tidur belum dieksplorasi dengan adekuat," ujarnya.

Sumber : NatgeoIndonesia
10:06:00 | 0 comments | Read More